Manusia dan penderitaan

                                                             BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Karena hidup ini tidaklah selalu bahagia, dibalik itu Allah SWT memiliki caranya sendiri untuk mengukur sebarapa kuat iman kita kepada-Nya, dan kita harus selalu ingat bahwa sudah tertera di Al-Qur’an bahwa Allah SWT memberi ujian kepada hamba- Nya sesuai kesanggupan hamba-Nya. Hidup di duniapun juga tidak selalu merasakan menderita, sedih, ataupun susah, Semua itu hanya tergantung pada bagaimana cara kita menanggapi permasalahan-permasalahan tersebut.

Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi,manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga Allah SWT akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya sadar dari kesenangan tersebut, dengan ujian- ujian yang dianggap sebagai penderitaan, tetapi penderitaan tersebut ditanggapi terlalu berlebihan oleh si penderita dan menyebabkan gangguan terhadap dirinya sendri.

Penderitaan datangnya tak akan pernah diduga-duga, manusia manapun tak akan pernah tau kapan penderitaan itu akan terjadi. Tahun apa, hari, jam, menit dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang di anut, agar apabila masalah datang dapat diselesaikan dengan benar.

 

  • Rumusan Masalah
  1. Apa itu pederitaan?
  2. Apa saja jenis-jenis penderitaan dan penyebabnya?
  3. Apa pengaruh penderitaan terhadap kelangsungan hidup manusia?

 

  • Tujuan
  1. Mempelajari hubungan penderitaaan dengan manusia.
  2. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis-jenis pederitaan yang dialami oleh manusia.
  3. Untuk mengetahui apa pengaruh penderitaan terhadap keberlangsungan hidup manusia.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian penderitan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta, dara yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, dan ada juga yang ringan.

 

Namun peranan individu juga dapat menentukan berat atau tidaknya intensitas suatu penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.

 

Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

 

2.2 Jenis-jenis penderitaan

  1. Siksaan

Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya. Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati si korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatupemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berikut jenis-jenis siksaan:

Memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.

Merupakan rasa yang hanya dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.

Sesuatu yang tidak dinginkan dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

 Contoh-contoh phobia, antara lain:

  1. Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
  2. Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
  3. Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
  4. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
  5. Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

 

  1. Kekalutan Mental

Kekalutan mental adalah penderitaan batin yang merupakan gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Terkadang kekalutan  mental bisa berujung pada gangguan jiwa  dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.

Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :

  1. Terlihat pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  2. Pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
  3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri bahkan sampai bunuh diri.
  4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
  5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
  6. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

 

Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental

  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
  2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
  3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial. Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.

 

  • Positif: Trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.

 

  • Negatif: Trauma yang dialami seseorang dilarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

 

Bentuk frustrasi antara lain :

 

  • Agresi: berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.

 

  • Regresi: adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan.

 

  • Fiksasi: adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.

 

  • Proyeksi: merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.

 

  • Identifikasi: adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya.

 

  • Narsisme: adalah mencintai diri sendiri dengan cara yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih hebat dari pada orang lain.

 

  • Autisme: menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

 

 

  1. Penyebab penderitaan

 

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

  • Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
    Penderitaan yang menimpa manusia karena memperlakukan sesama dengan cara yang tidak berkeperimanusiaan dapat menjadikan sebuah kejahatan seperti memperlakukan pembantu sewenang-wenang. Hal tersebut dapat menyebakan penderitaan bagi si korban dan layak untuk mendapat hukuman seberat-beratnya

 

  • Penderitaan lingkungan yang disebabkan oleh manusia

Penderitaan ini terjadi karena kelalaian manusia yang tidak memahami kondisi alam dan merusak. Pelaku tidak mencoba memperbaiki alam seperti salah satu contohnya adalah penebangan liar terhadap hutan . Disini objek penderita adalah alam hutan. Ketika hujan datang air tidak memiliki penahan hujan dan imbasnya kembali ke manusia yang lain, sedangkan manusia yang terkena bukan lah yang menebang melainkan orang tak bersalah. Hal ini tentu saja merugikan manusia lainnya.

  • Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
    Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab dari Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

 

D.Penderitaan dan Perjuangan

 

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu tinggal bagaimana manusia itu sendiri untuk mengurangi penderitaan itu dengan semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya. Dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu menjadi kreatif, baik bagi si penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, karena sudah menjadi konsekuensi manusia. Itu dapat diartikan, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh menjadi pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya.

Penderitaan bisa mengakibatkan sebuah rasa yang dijadikan semangat untuk memperbaiki diri karena semangat untuk berjuang adalah salah satu untuk memperbaiki masalah yang telah berlalu.

 

 

2.3 Pengaruh Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis untuk merubah keadaan awal dengan memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi padanya yang untuk kedua kali dengan memahami bahwa dampak ke diri kita tidak lah baik . Sehingga berusaha untuk membebaskan diri dari penderitaan, dan mampu berfikir kalau penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

 

BAB III

PENUTUP

 

Kesimpulan

 

Dari pembahasan diatas sudah jelas bagaimana bisa terjadinya sebuah penderitaan yang sering dialami oleh manusia di kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan maupun diri sendiri. Setiap penderitaan tidaklah selau berdampak negatif, tetapi juga bisa berdampak positif. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menanggapi penderitaan tersebut. Apabila kita ingin penderitaan itu berakhir maka kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi diri kita dari penderitaan yang berlebihan atau berkelanjutan. Selain itu kita juga harus selalu meyakini bahwa masalah yang datang dalam kehidupan kita ini bukan merupakan akhir dari segalanya, tetapi awal untuk perjuangan yang baru.

 

 

REFERENSI

https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/

https://devilmavioso.wordpress.com/update-post/tulisan/manusia-dan-penderitaan/

http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html

 

Tinggalkan komentar